Saturday, October 19, 2013

Membuat garis Horozontal, Vertical, dan Diagonal dengan OpenGL pada dev C++


OpenGL merupakan singkatan dari Open Graphics Library. OpenGL itu sendiri merupakan spesifikasi standar yang mendefinisikan suatu lintas bahasa untuk mengembangkan suatu aplikasi yang menghasilkan suatu grafis komputer dalam bentuk 2D ataupun 3D.

Memulai Program

1. Pertama buka Dev C++ sebagai interface awal program.
2. Pilih File pada Menu, kemudian pilih New lalu Project.
3. Maka akan tampil kotak New Project, pilih Mulitimedia lalu pilih OpenGL kemudian OK.


Library OpenGL ini sudah berisikan source code mulai dari tampilan bentuk hingga animasi nya secara Default. Jika kita ingin membuat suatu animasi pada OpenGL, kita hanya menuliskan source code nya dibawah komentar /* OpenGL animation code goes here */.

Membuat garis vertikal

Source Code :


            glClearColor (1.1f, 0.0f, 1.1f, 1.2f);
            glClear (GL_COLOR_BUFFER_BIT);
         
            glPushMatrix ();
            glClearColor(1,1,1,0);
            glColor3f(0,0,0); //
         
            glBegin(GL_LINES);
            glVertex3f(0,0,-0.0);
            glVertex3f(0.0,130.0,0.0);
            //////////////////////////////////
         
            glEnd ();
            glPopMatrix ();
         
            SwapBuffers (hDC);
         
            Sleep (1);
            }
            }

Output :













Membuat garis horizontal 

Source code :


            glClearColor (1.1f, 0.0f, 1.1f, 1.2f);
            glClear (GL_COLOR_BUFFER_BIT);
         
            glPushMatrix ();
            glClearColor(1,1,1,0);
            glColor3f(0,0,0); //
         
            glBegin(GL_LINES);
            glVertex3f(0,0,-0.0);
            glVertex3f(0.9,0.0,0.0);
            //////////////////////////////////
         
            glEnd ();
            glPopMatrix ();
         
            SwapBuffers (hDC);
         
            Sleep (1);
            }
            }

Output :















Membuat garis diagonal

Source code :


            glClearColor (9.1f, 0.0f, 0.1f, 0.1f);
            glClear (GL_COLOR_BUFFER_BIT);
         
            glPushMatrix ();
            glClearColor(1,1,1,0);
            glColor3f(0,0,0); //
         
            glBegin(GL_LINES);
            glVertex3f(0,0,-0.0);
            glVertex3f(0.9,0.9,0.0);
            //////////////////////////////////
         
            glEnd ();
            glPopMatrix ();
         
            SwapBuffers (hDC);
         
            Sleep (1);
            }
            }

Output :














Penjelasan :


- glClearColor (0.1f, 0.1f, 0.1f, 0.1f);[ Warna untuk latar belakang dalam mode RGBA  ]
- glClear (GL_COLOR_BUFFER_BIT);[ Membersihkan layar latar belakang ]
- glPushMatrix ();[ Membuat baris kode menjadi tidak berlaku untuk bagian luar ]
- glClearColor(0,0,0,0);[ Untuk menentukan warna garis/titik ]
- glColor3f(1,1,1); //[ Untuk menentukan warna garis/titik ]
- glBegin(GL_LINES);[ Untuk menggambar garis dari titik yang digunakan ]
- glVertex3f(0,0,-0.0);[ Untuk menentukan titik awal yang digunakan ]
- glVertex3f(0.0,0.0,0.0);[Untuk menentukan titik akhir yang digunakan ]
- glEnd ();[ Untuk mengakhiri gambar garis di titik akhir ]
- glPopMatrix ();[ Membuat baris kode menjadi tidak berlaku untuk bagian luar ]
- SwapBuffers (hDC);[ Untuk menukar bagian belakang buffer menjadi buffer layar ]
- Sleep (1);[Program berhenti sejenak]



Saturday, October 12, 2013

Wajah Bahasaku Kini


Bahasa Indonesia sudah tidak asing lagi bagi kita, karena sudah menjadi keseharian kita berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Namun di zaman yang semakin modern ini Bahasa Indonesia pelan-pelan mulai terpinggirkan oleh pengaruh teknologi yang berkembang semakin pesat dan tidak ada batasnya. Kemudian banyaknya institusi-institusi yang mulai menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar. Bila kita lihat lebih jauh, masyarakat Indonesia mulai lupa akan jati dirinya sebagai Bangsa Indonesia dan di era globalisasi ini bisa saja masyarakat Indonesia tidak sadar bahwa Bahasa Indonesia bisa terkikis sedikit demi sedikit bahkan hilang ditelan zaman. Sebagai bangsa yang satu, seharusnya kita bangga dengan bahasa yang kita miliki dan bisa melestarikan kelangsungan Bahasa Indonesia.

Di era globalisasi ini banyak bahasa atau kata-kata aneh bermunculan, biasanya bahasa ini didominasi oleh kalangan remaja hingga menjalar kalangan anak-anak bahkan bisa saja ke kalangan orang tua. Munculnya bahasa seperti bahasa gaul, alay, dan sebagainya, digunakan oleh kalangan pemuda sebagai trend dalam berbahasa sehari-hari. Media pun turut berperan penting, seperti elektronik, cetak, internet, dan lain-lain. Semua orang bebas mengekspresikan dirinya melalui kata-kata yang mereka suka yang sesui dengan keadaan orang tersebut. Bisa kita bayangkan jika kita salah mengekspresikan diri dengan menggunakan bahasa yang seenaknya, tentunya itu merupakan hal yang tidak wajar dan tidak etis sebagai Bangsa Indonesia yang mempunyai Bahasa Indonesia yang satu.

Mari kita bersama-sama budayakan dan lestarikan bahasa persatuan kita, Bahasa Indonesia guna generasi-generasi muda yang akan datang bisa mengenal Bahasa Indonesia yang sesungguhnya. Dan mari kita mulai aplikasikan dan perkenalkan bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan terdekat terlebih dahulu seperti keluarga, saudara-saudara kita, teman-teman kita, dan yang lainnya guna mengurangi pengaruh bahasa-bahasa aneh yang berkembang di zaman sekarang.


Semoga tulisan saya ini bermanfaat dan dapat menumbuhkan semangat kita dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai sarana membudayakan dan melestarikan Bahasa Indonesia. :)

Tuesday, October 1, 2013

“Perkembangan Lagu Anak-Anak Indonesia di Zaman Sekarang”


Saya rasa belakangan ini rasanya sangat terasa realita lagu anak-anak Indonesia dan berlalunya musik anak indonesia di era jaman dulu, saat ini ketika saya menonton acara-acara musik di TV swasta nasional ada beberapa hal yang tampaknya masih merupakan ciri khas media Indonesia namun tidak seperti yang dulu biasanya diidap para anak-anak indonesia di hiburan tanah air ini. Indonesia ini sudah yang sangat jauh tertinggal mutunya dibanding serial TV negara-negara seperti Amerika dan asia timur. 

Begitu juga menurunnya jumlah penjualan CD dan kaset dan meningkatnya nilai komersil dari RBT adalah pukulan telak untuk mutu musik Indonesia. Musisi Indonesia secara umum bersyukur dengan maraknya RBT. Karena untuk menutupi kerugian dari penjualan album asli yang kalah dengan bajakan, RBT memberikan kontribusi yang sangat baik bagi mereka.

Tapi sepertinya hal itu lebih berguna bagi para band yang lagunya dijadikan RBT oleh para penikmat musik Indonesia yang mendownload bukan untuk didengarkan sendiri namun untuk orang-orang yang menelpon mereka. Tentu saya tidak akan menyebutkan nama-nama band tersebut. Yang jelas dari segi melodi lagu dan musik selain banyak menjiplak band-band luar.

Yang paling tidak mendidik itu syairnya (lirik). Sangat tidak memperhatikan estetika. Ide cerita dari lagu-lagu mereka beserta pilihan kata yang mereka rangkai sangatlah tidak memiliki nilai seni. Band-band luar juga dominan menggunakan syair yang vulgar, tapi ide cerita dari syair tersebut kreatif dan pastinya secara seni bermusik mereka jauh lebih baik. Mereka benar-benar musisi.

Prihatinnya tidak adanya lagu-lagu anak yang dinyanyikan anak-anak dan bersyair yang pas untuk anak-anak pada masa kini. Yang ada, anak-anak menyanyikan lagu dengan syair yang lebih pantas untuk remaja dan dewasa. To make things worst, para penyanyi anak yang tidak memiliki suara yang sebaik penyanyi anak zaman dulu itu turut tampil di acara musik anak muda. Ini yang membuat saya semakin tidak bisa menikmati acara musik Indonesia kebanyakan lagi.